I. PENDAHULUAN
A. Data Fisik Buku
1. Judul : Salah Asuhan
2. Penulis : Abdul Moeis
3. Penerbit : Balai Pustaka
4. Cetakan : 33, 2004
5. Tebal : vii + 262 halaman
6. Kota Terbit : Jakarta
7. Tahun Terbit : 1928
8. Nomor ISBN : 979-407-064-5
2. Penulis : Abdul Moeis
3. Penerbit : Balai Pustaka
4. Cetakan : 33, 2004
5. Tebal : vii + 262 halaman
6. Kota Terbit : Jakarta
7. Tahun Terbit : 1928
8. Nomor ISBN : 979-407-064-5
B. Latar Belakang
Roman karya Abdul Moeis yang
berjudul “Salah Asuhan” ini menceritakan kehidupan masyarakat pada zamannya.
Roman ini berbeda dengan roman karya Marah Rusli yang berjudul “ Siti Nurbaya
“. Penulis asal Minangkabau ini menceritakan tentang pemuda yang berasal dari
Minangkabau, namun perilakunya justru kebarat-baratan karena sejak kecil ia
diasuh di Betawi oleh sekolah Belanda. Ibunya bermaksud agar Hanafi menjadi
orang yang berpangkat tinggi, namun Hanafi justru lupa dengan adatnya. Roman
ini merupakan pembaharu dalam kesusastraan Indonesia dan kedudukan Marah Rusli
dan Abdoel Moeis pun ditempatkan orang pada pelopor Angkatan Balai Pustaka.
II. PEMBAHASAN
A. Sistematika Isi Buku
Novel yang berjudul “Salah Asuhan”
ini terdiri dari 26 bab.
Bab pertama yang berjudul “Dua Orang Sahabat” menceritakan tentang persahabatan
Hanafi, pemuda asli bumiputera dengan Corrie gadis Belanda.
Bab kedua berjudul “Ayah dengan
Anak”. Dalam bab ini diceritakan bahwa Corrie meminta pendapat kepada ayahnya
mengenai perkawinan campuran antara bangsa barat dan bangsa timur
Bab ketiga berjudul “Bukan Bunda
Salah Mengandung”. Dalam bab ini, Ibu Hanafi berbicara dengan Hanafi. Ia
menasehati anaknya, namun Hanafi justru menentangnya bahkan menghina adat
Minangkabau yang membuat sakit hati ibunya.
Bab ke empat berjudul ‘Dalam Kebimbangan’. Dalam bab ini diceritakan bahwa
Corrie merasa bimbang akan perasaannya kepada Hanafi.
Bab ke lima berjudul ‘Dalam
Gelombang Perasaan’. Dalam bab ini, Corrie terbawa oleh gelombang perasaan
Hanafi kepadanya.
Bab ke enam berjudul ‘Terbang
Membubung ke Langit Hijau’. Dalam bab ini, Corrie memutuskan untuk meninggalkan
Solok
Bab ke tujuh berjudul ‘Ibu dengan
Anak’. Dalam bab ini, diceritakan bahwa Setelah Hanafi sembuh, perlakuan Hanafi
sedikit melunak. Kini ia sedikit mendengarkan perkataan Ibunya. Kemudian,
Ibunya hendak menyuruh Hanafi untuk menikah dengan Rapiah, saudara sepupunya.
Dengan terpaksa Hanafi menuruti permintaan ibunya itu.
Bab ke delapan berjudul ‘Istri
Pemberian Ibu’. Dalam bab ini, Hanafi menikah dengan Rapiah. Karena Hanafi
tidak mencintai Rapiah, maka setelah menikah tindak tanduk Hanafi semakin
menjadi-jadi. Bahkan ia selalu memperlakukan Rapiah sebagai babunya. Bahkan ia
juga tidak memperdulikan anaknya yang bernama ‘Syafei’.
Bab ke sembilan berjudul ‘Durhaka
Kepada Ibu’. Dalam bab ini, diceritakan bahwa Ibu Hanafi mengingatkan Hanafi
akan perilakunya yang kejam dengan Rapiah. Namun Hanafi justru menentang
nasehat ibunya. Tidak berapa lama kemudian, Hanafi digigit oleh seekor anjing
gila. Kemudian ia di bawa ke rumah sakit yang berada di solok.
Bab ke sepuluh berjudul ‘Bertemu
Kembali’. Dalam bab ini, diceritakan bahwa selama di Betawi, Hanafi bertemu
kembali dengan Corrie yang saat itu masih tinggal di asrama Belanda hingga
berumur 21 tahun.
Bab ke sebelas berjudul’ Pertemuan
Jodoh’. Dalam bab ini, diceritakan bahwa Hanafi sudah dipersamakan hak nya
dengan orang Eropa. Ia pun berniat untuk tidak akan kembali ke Solok. Di
Betawi, ia kembali menjalin hubungannya dengan Corrie.
Bab ke duabelas berjudul ‘Istri
Pemberian Ibunya’. Dalam bab ini diceritakan bahwa Hanafi menceraikan Rapiah
melalui surat. Namun Rapiah tetap sabar dan tetap tinggal bersama Ibu Hanafi.
Bab ke tigabelas berjudul
‘Melepaskan Kongkongan’. Dalam bab ini, diceritakan bahwa di ulangtahun Corrie
yang ke 21, Hanafi memberikan cincin dan meminta Corrie untuk menjadi istrinya.
Bab ke empatbelas berjudul ‘Hidup
Bersuka Ria’ Dalam bab ini, diceritakan bahwa Hanafi dan Corrie telah
bertunangan di Semarang.
Bab ke limabelas berjudul ‘Setelah
Menjadi Suami Istri’ Dalam bab ini diceritakan bahwa Hanafi dan Corrie telah
resmi menjadi sepasang suami istri. Namun kehidupan mereka menjadi semakin
buruk. Mereka dikucilkan oleh masyarakat, dijauhkan dari pergaulan, dan tidak
mempunyai sahabat.
Bab ke enambelas berjudul ‘Di Dalam
Gelombang Kehidupan’. Dalam bab ini, diceritakan bahwa Hanafi dan Corrie
menjadi sering bertengkar. Suatu hari Corrie bersenda gurau dengan tetangganya
yang bernama Ny. Lian. Hanafi pun mengetahuinya dan menuduh Corrie telah
berzina dengan orang lain. Hanafi menuduh seperti itu karena ia tahu bahwa Ny.
Lian adalah seorang wanita yang suka merebut istri orang.
Bab ke tujuhbelas berjudul
‘Bercerai’ Dalam bab ini diceritakan bahwa Hanafi memergoki Corrie yang kembali
bercakap-cakap dengan Ny. Lien. Hanafi pun kembali menuduh Corrie. Mendengar
tuduhan suaminya, Corrie merasa sangat sakit hati kemudian memutuskan untuk
bercerai.
Bab ke delapanbelas berjudul
‘Menempuh Kehidupan Baru’. Dalam bab ini diceritakan bahwa setelah bercerai
dengan Hanafi, Corrie kemudian melamar pekerjaan diberbagai tempat. Namun
mereka selalu mengucilkan Corrie karena tuduhan Hanafi telah menyebar jauh.
Akhirnya Corrie pun pindah ke Semarang menjadi pegawai pada Panti Asuhan.
Bab ke sembilan belas berjudul
‘Mertua dan Menantu’. Dalam bab ini diceritakan bahwa Rapiah hidup bersama
dengan Ibu Hanafi dan juga Syafei anaknya. Di lubuk hati Rapiah, ia masih
mengharapkan Hanafi meski telah menyadari bahwa itu adalah hal yang tak
mungkin.
Bab ke duapuluh berjudul ‘Dari Yang
Gelap Kepada Yang Terang’. Dalam bab ini diceritakan bahwa Hanafi tersadar
bahwa tuduhannya terhadap Corrie adalah salah. Kini ia bergantian menjadi yang
dikucilkan atas perlakuannya terhadap istrinya. Ia mencari tumpangan hidup kemana-mana,
akhirnya ada seorang sahabat Hanafi yang bersedia memberikan tumpangan kepada
Hanafi meski dengan berat hati.
Bab ke dua puluh satu berjudul “
Tali percintaan “ menceritakan bahwa Hanafi merasa bersalah kepada Corrie.
Semalam-malam Hanafi tak dapat tidur memikirkan Corrie. Keesokan harinya,
Hanafi pergi ke Semarang untuk menemui Corrie di rumah tumpangan Corrie. Namun,
Corrie tengah dirawat di rumah sakit karena penyakit cholera yang di deritanya.
Akhirnya Corrie meninggal dunia
Bab ke dua puluh dua berjudul “
Bertambah Sempit Alam Rasanya “ menceritakan bahwa saat Corrie telah tiada,
Hanafi jatuh pingsan dan harus dirawat di Rumah Sakit Paderi Semarang empat
belas hari lamanya. Setelah dokter mengizinkan Hanafi keluar dari rumah sakit,
Hanafi mengunujungi makam Corrie, orang yang sangat dicintainya. Setelah itu,
Hanafi berpamitan kepada Nyonya Van Dammen untuk meninggalkan Pulau Jawa.
Bab kedua puluh tiga berjudul “
Setinggi-tinggi Melambung, Jatuhnya ke Tanah Jua “ menceritakan bahwa Hanafi meratapi
nasibnya, setelah Corrie meninggal.
Bab ke dua puluh empat berjudul “ Di Jalan Hendak Pulang “ menceritakan bahwa
Hanafi kembali ke daerah asalnya dan bertemu dengan keluarganya terutama ibunya
Bab ke dua puluh lima berjudul “ Membayar Utang “ menceritakan bahwa Hanafi
sakit keras dan akhirnya meninggal dunia.
Bab ke dua puluh enam adalah bab
‘Penutup’. Dalam bab ini, diceritakan bahwa Jasad Hanafi baru dikuburkan
setelah dua minggu kematiannya. Setelah adanya pertentangan, akhirnya ia
dikuburkan di kuburan orang kampung yang pada awalnya hendak di kuburkan di
kuburan orang Belanda.
B. Ringkasan Isi Buku
Hanafi adalah pemuda asli
Minangkabau, ia berpendidikan tinggi dan berpandangan kebarat – baratan, karena
sejak kecilnya diasuh dengan cara barat. Hanafi menjadi benci dengan adatnya
bahkan merendahkan bangsanya sendiri. Hanafi memiliki seorang sahabat sejak
kecil, ia adalah Corrie Du Busse yang merupakan gadis cantik asal Belanda..
Karena selalu bersama-sama akhirnya mereka saling mencintai. Tapi mereka tidak
dapat bersatu karena perbedaan bangsa dan juga adat. Jika orang Bumiputera
menikah dengan keturunan Belanda, mereka akan dijauhi oleh keluarganya dan akan
dikucilkan di masyarakat. Corrie pun akhirnya pergi ke Betawi untuk menghindari
Hanafi sekaligus meneruskan sekolahnya. Kemudian ibu Hanafi ingin menikahkan
Hanafi dengan Rapiah yang merupakan sepupu Hanafi. Ibu Hanafi ingin menikahkan
Hanafi dengan Rapiah untuk membalas budi pada ayah Rapiah yang telah membantu
membiayai sekolah Hanafi. Awalnya Hanafi tidak mau karenaa ia hanya mencintai
Corrie, namun pada akhirnya ia menuruti ibunya dan menikah dengan Rapiah.
Karena Hanafi tidak mencintai Rapiah sama sekali,ia hanya memperlakukan Rapiah
selayaknya babu. Hanafi pun juga tidak menghiraukan anaknya yang bernama
Syafei, ia tidak menganggap Syafei itu sebagai anaknya.
Suatu hari saat Hanafi sedang berdebat dengan ibunya, tiba-tiba ia digigit oleh
seekor anjing gila, dan mengharuskannya ke Betawi untuk berobat. Di Betawi
Hanafi bertemu kembali dengan Corrie. Hanafi pun menceraikan Rapiah melalui
surat dan memutuskan untuk tidak kembali ke Solok. Kemudian ia menikah dengan
Corrie.Perkawinannya dengan Corrie ternyata tidak berjalan baik, kehidupan
mereka tidak bahagia. Suatu hari Hanafi menuduh Corrie berzina dengan orang
lain, karena sakit hati mendengar tuduhan suaminya, Corrie pun bercerai
kemudian pergi ke Semarang dan menjadi pegawai Panti Asuhan.
Hanafi merasa bersalah kepada Corrie. Semalam-malam Hanafi tak dapat tidur
memikirkan Corrie. Keesokan harinya, Hanafi pergi ke Semarang untuk menemui
Corrie di rumah tumpangan Corrie. Namun, Corrie tengah dirawat di rumah sakit
karena penyakit cholera yang di deritanya. Akhirnya Corrie meninggal dunia
Selang beberapa waktu Corrie meninggal dunia. Hanafi pun mengetahuinya, ia
sangat sedih, merasa bersalah, dan depresi. Kemudian ia memutuskan untuk pulang
ke Solok untuk menemui ibunya, suatu hari ia meminum sublimat hingga meninggal
dunia.
III. PENUTUP
A. Penilaian Isi Buku
Novel Salah Asuhan karya Abdul Moeis ini tentunya memiliki kelebihan dan juga
kekurangan seperti berikut :
1. Kelebihan
a. Segi Fisik :
– Sampul dan gambarnya menarik
– Kertasnya berkualitas baik karena menggunakan kertas HVS
b. Segi Isi :
– Cerita cukup menarik
– Memiliki banyak amanat bagi para membaca
– Dalam roman ini, Abdul Moeis bertujuan untuk mengingatkan kita agar tidak
berperilaku kebarat-baratan dan tidak melupakan adat dan budaya Negara kita.
Roman pertama Abdul Moeis ini jelas hendak mempetanyakan kawin campur antar
bangsa. Dalam roman ini, tampak jelas mempersoalkan kawin antar bangsa yang
tidak menghasilkan kebahagiaan. Jadi selain merupakan bacaan umum, roman “
Salah Asuhan “ juga merupakan bacaan wajib para pelajar.
2. Kekurangan
a. Segi Fisik :
-Tulisannya terlalu rapat
b. Segi isi :
– Bahasanya terlalu banyak menggunakan kiasan sehingga sulit dipahami
– Bahasa kurang efektif
IV. Biografi Penulis
Abdoel Moeis (lahir di Sungai Puar,
Bukittinggi, Sumatera Barat, 3 Juli – wafat di Bandung, Jawa Barat, 17 Juni
1959 pada umur 75 tahun) adalah seorang sastrawan dan wartawan Indonesia.
Pendidikan terakhirnya adalah di Stovia (sekolah kedokteran, sekarang Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia), Jakarta akan tetapi tidak tamat. Ia juga
pernah menjadi anggota VolksraaSetelah menyelesaikan pelajarannya di sekolah
rendah Belanda di Bukit tinggi ia melanjutkan pelajaran di Stovia, tetapi tidak
sampai selesai. Kemudian, ia mejadi wartawan di Bandung.
Dengan mengetengahkan tokoh Hanafi danlam roman Salah Asuhan, Abdoel Moeis
mengkritik sikap dan tingkah laku kaum borjuis yang kebarat-baratan dan lupa
daratan. Dalam roman tersebut soal adat masih disinggung-singgungnya, bahkan di
kritiknya tajam sekali. Beberapa karyanya berupa roman adalah Surapati, Robert
anak Surapati dan Pertemuan Jodoh.
Nama kelompok:
v Dhea Devanny
v Windy Arini
v Dheni Prisma
v Muhamad Ryan
v M. Ihsan Fakhri
resensinya bagus mas, novelnya penuh inspirasi...
BalasHapusKunjungi juga artikel kami tentang resensi salah asuhan, novel salah asuhan, sinopsis salah asuhan atau novel abdul muis
Novel yang fenomenal. Bagaimana tidak, sampai sekarang pun siswa siswi saya sangat senang dengan novel ini. Kunjungi Juga sinopsis saya tentang Sinopsis Novel Surapati dan Sinopsis Novel Anak Perawan Di Sarang Penyamun
BalasHapusada yang tau link kalo mau novel kah...?terutama novel salah asuhan
BalasHapuske balai pustaka atau beli online aj
Hapusterima kasih atas resensi yang benar2 bagus dan detail ini
BalasHapuslanjutkan (y)
sangat membantu... Trims
BalasHapusThanks kk.. Sngat membantu
BalasHapusResensi nya baguss..
BalasHapus